Kendari (11/3/2019) Gubernur Sulawesi Tenggara, Ali Mazi, melepas ekspor langsung komoditas perkebunan dan perikanan melalui Pelabuhan Bungkutoko Kendari. Kegiatan ini berkaitan dengan program Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari Kementerian Pertanian dalam rangka program acara “Agro Gemilang 2019”.

Komoditas yang diekspor antara lain butter (adonan mentah) sebanyak 80 ton milik PT. Kalla Kakao Industri yang akan diekspor ke Belanda dan hasil tangkapan laut berupa gurita 36.9 ton milik PT. Sultratuna Samudra yang diekspor ke Amerika Serikat.

“Ini suatu kebanggan bagi kemajuan suatu daerah, yang mana Sumber Daya Alam (SDA) sudah bisa dikelola sendiri dan hari ini kita bisa saksikan sendiri. Kita ekspor dengan dokumen ekspor semuanya langsung dari Kendari dan menuju negara tujuan, tidak lagi di daerah lain (Surabaya)” ujar Ali Mazi.

Ali Mazi juga mengapresiasi kinerja Tim Sinergi Ekspor Sulawesi Tenggara yang terdiri dari Bea Cukai, Pemda, Karantina Ikan, Karantina Pertanian, dan BUMN yang mampu bersinergi dengan baik hingga acara pelepasan ekspor langsung ini dapat terlaksana.

Kepala Bea Cukai Kendari, Denny Benhard Parulian mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata atas komitmen bersama untuk mendorong ekspor komoditi unggulan Sulawesi Tenggara yang dibuat oleh Bea Cukai dan Tim Sinergi pada Gathering I pada Februari 2018 dan Gathering II pada Desember 2018 lalu.

"Ekspor langsung dari pelabuhan Bungkutoko Kendari ini memperlihatkan bahwa ekspor produk unggulan provinsi Sultra bisa dilaksanakan dengan semua dokumen ekspor langsung diselesaikan di Kendari (Sultra) menuju negara tujuan" ungkap Denny.

Dalam ekspor dan impor, PT. Kalla Kakao Industri dan PT. Sultratuna Samudra bukanlah perusahaan baru. PT. Kalla Kakao Industri merupakan perusahaan penerima fasilitas fiskal dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai berupa fasilitas Kawasan Berikat. Sedangkan PT. Sultratuna Samudra telah melakukan ekspor komoditas perikanan melalui Surabaya ke berbagai negara sejak tahun 1996. Kedua perusahaan dahulunya mengurus dokumen ekspor di Surabaya, namun hingga pada 2018 telah mendapat bimbingan dari Klinik Ekspor bersama Bea Cukai Kendari serta pemangku kepentingan ekspor lainnya sehingga dapat memulai pengadministrasian dokumen ekspor di Bea Cukai Kendari.