Setelah beberapa waktu lalu Kantor Pajak Pratama (KPP) Kendari berkunjung ke Bea Cukai Kendari dalam rangka sinergi Joint Program, kali ini gantian, Bea Cukai Kendari yang mengunjungi KPP Kendari dalam rangka program yang sama. Kegiatan yang berlangsung di Aula KPP Kendari hari ini, Selasa 22 Agustus 2019 ini juga dihadiri oleh perwakilan pegawai KPP Kolaka.

Kegiatan ini merupakan implementasi dari Progeam Sinergi antara Bea Cukai dan Pajak sesuai keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 481/KMK.01/2018 tentang Program Sinergi Reformasi Direktorat Jenderal Pajak dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang terdiri dari Joint Analysis, Joint Audit, Joint Collection, Joint Investigasi, Joint Proses Bisnis, Single Profile dan Secondment.

“Banyak hal yang bisa dicapai dengan pelaksanaan joint program ini, seperti optimalisasi pengawasan dan penerimaan negara dan kemudahan berbagi data dan informasi terkait pontensi penerimaan negara.” Ungkap Kepala KPP Kendari, Joko Rahutomo, dalam membuka acara.

Setelah acara dibuka, kegiatan dilanjutkan dengan sesi materi utama yang disampaikan oleh Denny Benhard Parulian selaku Kepala Bea Cukai Kendari. Dalam materinya Denny memberikan gambaran umum tentang alur impor barang mulai dari kedatangan kapal hingga penyelesaian kewajiban yang melekat pada barang impor. “Banyak pihak yang terlibat dalam kegiatan impor ini, mulai dari keagenan, perusahaan bongkar muat, pengusaha sewa peralatan, dan mungkin pihak-pihak ini bisa menjadi potensi dalam meningkatkan penerimaan negara” ungkap Denny. Denny juga menjelaskan hal yang sama terkait dibidang ekspor.

Selain mekanisme ekspor dan impor, Denny juga menyampaikan tata cara perhitungan Nilai Pabean atas barang yang diimpor maupun diekspor, serta memberi gambaran tugas dan wewenang Bea Cukai baik di lapangan maupun bagaimana pengadministrasian dokumen terkait kepabeanannya.

Dalam acara ini juga terdapat sesi diskusi yang berlangsung interaktif. Antusiasme pendengar terlihat dari banyaknya pertanyaan yang dibahas dalam sesi diskusi. Sebagian besar kasus-kasus yang dibahas antara lain tentang potensi penerimaan negara dari pihak-pihak yang terlibat dalam proses impor dan ekspor barang. “Kegiatan hari ini sangat menarik dan bermanfaat. Dari pemaparan tadi banyak hal dan ilmu baru yang bisa kita ambil khususnya dari bagan proses impor barang tadi.” tutup Joko sekaligus menutup kegiatan pada pukul 11.45.