Kendari (08/11/2018) Dalam rangka peningkatan ekspor dari provinsi Sulawesi Tenggara, Bea Cukai Kendari di undang untuk menjadi narasumber dalam kegiatan Focus Group Discussion Koordinasi dan Sinkronisasi Penanganan Permasalahan Perdagangan Luar Negeri di Daerah. Selain Bea Cukai, Dinas Perdagangan Provinsi Sulawesi juga mengundang perwakilan dari Direktorat Fasilitasi Ekspor dan Impor, Kementerian Perdagangan untuk menjadi narasumber.

Kegiatan yang berlangsung di Claro Hotel Kendari ini membahas permasalahan terkait kendala-kendala yang dihadapi eksportir di wilayah Sulawesi Tenggara serta upaya peningkatan dan pengembangan ekspor langsung dari wilayah Sulawesi Tenggara.

Dalam paparannya, Denny Benhard Parulian menyampaikan berbagai kendala yang dihadapi oleh eksportir dalam melaksanakan ekspor, serta upaya yang telah dilakukan oleh Bea Cukai dengan bersinergi bersama pemerintah daerah untuk membantu eksportir dalam melakukan ekspor langsung dari provinsi Sulawesi Tenggara.

Denny juga memaparkan capaian peningkatan ekspor yang berasal dari provinsi Sulawesi Tenggara sejak kegiatan gathering pada bulan Februari 2018. Gathering bersama instansi terkait yang diinisiasi oleh Bea Cukai waktu itu, berkomitmen untuk melakukan sinergi peningkatan ekspor. “Kita jadikan peningkatan ekspor ini sebagai target yang extraordinary, untuk mencapai target yang extraordinary dibutuhkan pula upaya yang extraordinary. Sudah saatnya kita yang bergerak untuk mendorong ekspor dari provinsi ini” tegas Denny.

Materi berikutnya diberikan oleh narasumber dari Jakarta Dessy Andiany dari Direktorat Fasilitasi Ekspor dan Impor. Dessy memaparkan materi terkait Kebijakan Penerbitan Surat Keterangan Asal (SKA) dan Deklarasi Asal Barang, yang meliputi Ketentuan Asal Barang (Rules of Origin), Manfaat ROO dalam FTA, dan Kriteria untuk memenuhi ROO. Dessy juga memaparkan materi terkait Keterengan Surat Asal (SKA) seperti jenis-jenis SKA, dasar hukum, instansi penerbit SKA, dan perkembangan implementasi SKA.